BANYUWANGI - Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) Banyuwangi melakukan bersih pantai dan Focus Group Discussion (FGD) pada Sabtu (26/03/2021). Kegiatan itu berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Perikanan dan Kelautan, Pokdarwis dan Sistemiq (NGO) Kabupaten Banyuwangi. Selain itu, kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan sampah pantai di Pulau Santen itu juga mengajak siswa SMA dan mahasiswa di Banyuwangi.
Direktur SIKIA Banyuwangi Prof Dr Soetojo mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi lintas sektor. Tujuannya, untuk melestarikan wilayah pantai dan pesisir. Ia menuturkan bahwa pantai sebagai aset penting pariwisata harus dijaga untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir.
“Jika pantai dan laut kita bersih, wisatawan akan datang, ikan akan berlimpah, dan itu akan bermuara kepada peningkatan income masyarakat kita, ” ungkapnya.
Sementara itu, Suciyono SSt Pi selaku ketua pelaksana kegiatan mengungkapkan, berdasarkan riset yang ia lakukan pada tahun 2021, ada banyak sampah yang didominasi plastik di Pantai Pulau Santen. Ia berharap melalui kegiatan ini bisa lebih meningkatkan kesadaran dan semangat masyarakat dalam mengelola sampah, khususnya di daerah pesisir.
“Karena masalah sampah di pantai dan laut memiliki banyak dampak negatif. Mulai dari ketersediaan ikan bagi nelayan, hingga daya tarik wisatawan. Oleh karena itu mari kita jaga pantai kita supaya tetap bersih dan sehat, ” tuturnya.
Dalam acara itu juga dilaksanakan FGD bersama warga dan pemerintah setempat. Mengangkat topik Revitalisasi Pesisir Pulau Santen Melalui Program Pengelolaan Sampah Pantai, FGD tersebut menghadirkan beberapa narasumber, seperti perwakilan Sistemiq Yudi Wahyudi ST, dosen SIKIA Banyuwangi, dan Direktur Bank Sampah DLH Agus Supriyadi.
Baca juga:
Universitas Brawijaya Raih Akreditasi Unggul
|
“Melalui FGD ini harapannya mampu menghadirkan solusi berupa program pengelolaan sampah di Pantai Pulau Santen, ” ujar Suciyono.
Suciyono mengungkapkan, dari FGD tersebut dihasilkan beberapa program yang berkenaan dengan pengelolaan sampah di wilayah Pantai Pulau Santen. Di antaranya adalah program rutin pembersihan sampah, pembentukan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) dan penguatan kelembagaan, serta kerja sama antara kelurahan dengan dinas terkait.
“Saya harap melalui acara hari ini dan program yang akan dilakukan ke depan setidaknya mampu mengurangi sampah di sini. Sehingga ketika dilakukan monitoring lagi, status Pantai Pulau Santen tidak lagi tercemar, ” harap dosen pengampu kuliah Ekologi Perairan tersebut. (*)
Penulis : Ivan Syahrial Abidin
Editor : Binti Q. Masruroh